Hasil penilitian oleh NIOSH (2012) dengan cara interview kepada 12
pegawai yaitu 10 pegawai perkantoran mengeluhkan adanya beberapa masalah
pada kesehatannya antara lain kelelahan mata, pusing kepala, sakit badan, dan
mengantuk. Menurut Occupational Safety and Health Administration (OSHA) di
Amerika dilaporkan 40 juta pengguna VDT, 80% menderita Computer Vision
Syndrome (kelelahan mata). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis
faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan mata pada pekerja di bagian
underwiting PT BNI Life Insurance tahun 2018. Desain penelitian yang
digunakan adalah cross sectional, dengan sampel sebanyak 41 pegawai di bagian
Underwriting PT BNI Life Insurance Jakarta. Pengumpulan data pada penelitian
ini dilakukan dengan cara photostress test, snellen chart, pengukuran jarak
monitor dengan meteran, observasi, dan menggunakan lux meter. Analisa data
menggunakan analisis Chi Square dan Odds Ratio digunakan untuk mengetahui
hubungan antara faktor-faktor dengan kelelahan mata. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa prevalensi kelelahan mata (mata beradaptasi terhadap cahaya
pada pemeriksaan photostress test > 50 detik) pekerja adalah 68,3%. Hasil dari
analisis diperoleh nilai OR yang paling tinggi atau dominan adalah kelainan
refraksi mata yaitu sebesar (OR = 1,083), sedangkan factor-faktor yang
mempengaruhi kelelahan mata adalah istirahat mata dengan P Value = 0,007 ,
factor tingkat pencahayaan dengan P Value = 0,017 , dan jarak monitor dengan P
Value = 0,040. Dan factor yang tidak berhubungan dengan kelelahan mata adalah
usia dan kelainan refraksi mata. Penelitian ini menyarankan diadakan penggunaan
anti glare pada monitor pekerja, melakukan program edukasi/sosialisasi pada
pekerja tentang kelelahan mata pada pengguna komputer, membuat program
pemeriksaan kelainan refraksi mata pada saat proses recruitment, membuat system
reminder pada masing-masing PC pegawai, serta perusahaan memperhatikan
pemasangan lampu agar distribusi pencahayaan merata.